Lumongga Anandita

Diary digital bundaku mengenai aku….

Mudik Jogja 2012 #10 : Pulang ARiTa – Bekasi (TAMAT)

Posted by BunDit on October 7, 2012

Jum’at, 24 Agustus 2012

Hari H+5 lebaran, Bunda dan Dita merencanakan pulang ke rumah Bekasi. Tapi rencana berangkat sore hari jam 3 an. Jadi dari pagi Dita bermain denga Titha. Dik Tantri sekeluarga berencana sorenya ke rumah ortu dik Tito di Kulonprogo, dan baru balik ke Bandung, Sabtu pagi-25 Agustus. Dan dari pagi Bunda membantu ibu melayani tamu Arita yang makan. Tamu yang datang memang makin banyak. Pokoknya sibuk bener deh 🙂

Sekitar jam 15.30, Bunda dan Dita sudah siap. Barang-barang sudah Bunda masukin ke mobil. Pak Bandi, driver yang akan mengantar kami pun sudah datang. Seperti Bunda pernah cerita sebelumnya, Pak Bandi ini besan temennya ibu di kantor dulu. Umurnya sekitar 45 th, rumahnya di Jl. Bantul. Waktu lihat penampilannya, awalnya agak serem juga, pake jaket kulit dan merokok hehe. Tapi setelah ngobrol-ngobrol, orangnya sih santun 🙂

Setelah pamit Bapak-Ibu dan Yu Nah, mobil kamipun meluncur meninggalkan Parangtritis. Pak Bandi dapat info dari temannya, Nagrek macet parah, makanya kami memutuskan lewat Pantura. Bunda sih OK saja. Ya hitung-hitung nambah pengalaman pulang lewat Pantura. Karena 2x kali lebaran sebelumnya kami pulang lewat jalur selatan, yaitu tahun 2010 saat ikut mobil dik Tito dan 2011 saat disopirin dik Heru.

Sepanjang perjalanan Dita sih main game. Mendekati purworejo, kami mampir ke mushola salah satu pom bensin untuk menunaikan sholat maghrib + isya. Memasuki Purworejo, jalanan sudah merayap. Ngobrol-ngobrol dengan Pak Bandi, Pak Bandi ini bekerja di salah satu perusahaan expedisi di Jl. Solo sebagai driver senior. Jadi ya gak diragukan lagi kelihaiannya membawa mobil. Pengalaman nyetirnya sudah ke seluruh Indonesia, seringnya  sih ke lintas Sumatera. Waktu macet pun, Pak bandi ini mengambil kesempatan menyalip mobil yang mengantri, baru masuk ke antrian jika ada kendaraan dari arah belakangan. Serem juga sih, tapi jadi cepet hehehe.

Mulai Purworejo sampai Kebumen, kemacetan bertambah parah. Di dalam mobil, Bunda menyuapi Dita makanan yang dibawain ibu dari Arita, memang khusus dibawa untuk makan malam. Habis itu Bunda yang makan, oseng kangkung plus ayam bakar bikinan Yu Nah. Bunda menawari Pak Bandi untuk berhenti dulu dan makan, tapi katanya nanti2 saja.

Sekitar jam 10 malam, Pak bandi minta ijin menepi di warung pinggir jalan seberang pom bensin untuk ngopi dan ngerokok. Pas Bunda perhatiin, lho ini kan pom bensin Jatilawang, Banyumas, tempat beristirahat waktu berangkat. Akhirnya setelah ngopi, Bunda minta Pak Bandi untuk mampir ke bom bensin Jatilawang karena Bunda mau pipis. Di sana Pak bandi sekalian makan malam, bekal dari Arita juga.

Awalnya mau sebentar saja di Jatilawang, tapi Bunda lihat Pak Bandi tiduran di mobil, Bunda pikir ya istirahat dulu. Dita Bunda ajak keluar, ke luar mobil biar menghirup udara segar.

Sekitar hampir jam 2 dinihari, Pak bandi ngajak jalan lagi, tapi bunda bilang, istirahat dulu saja sampai subuh. Setelah solat subuh, Bunda ganti baju Dita dan meneruskan perjalanan. Jalanan lumayan lancar.

Sabtu, 25 Agustus 2012

Sampai di Bumiayu, fajar sudah menyingsing. Pak Bandi minta istirahat lagi buat ngopi dan ngerokok di salah satu warung. Bunda sama Dita ke kamar mandi. Kalau perokok emang begitu kali ya, mulut asem kalau gak ngerokok. Sebelumnya Pak bandi minta ijin ngerokok sambil nyetir, ya jelas Bunda tolak mentah-mentah dengan cara baik-baik. Aneh-aneh saja 😦

Saat memasuki Brebes jalanan kembali merayap. Sambil menyuapi Dita dengan sisa nasi semalam plus telur dadar, Bunda menikmati pemandangan penjual bawang merah di sepanjang jalan. Kalau di tulisannya, bawang merah besar harganya 7rb/kilo. Tapi Bunda tidak pengin beli juga, pengin cepet sampai rumah saja. Setelah disuguhi pemandangan bawang merah, menyusul pemandangan telor asin. Kota Brebes memang terkenal dengan telor asinnya yang masir dan berminyak. Bunda sebenarnya kemecer juga pengin beli, tapi lagi-lagi keinginan untuk segera sampai rumah mengalahkannya 🙂

Jalanan di sepanjang Indramayu Pantura, padat merayap. Jalur Pantura sangat terik. Melihatnya dari dalam mobil aja terasa panas apalagi yang merasakannya langsung seperti yang mudik bersepeda motor. Benar-benar terik, gersang dan sangat berdebu. Totally different dengan jalur selatan 🙂

Dan jalur pantura itu ternyata sangat panjang ya, rasanya tidak berujung. Di sepanjang jalan sepertinya pemandangannya sama. Orang-orang yang bergegas pulang dari mudik. Orang berjualan di kanan kiri jalan yang terlihat kumuh. Dita lumayan anteng di mobil, main game atau bercanda dengan Bunda.

Menjelang jam 12 siang, Bunda bilang ke Pak Bandi untuk mampir makan siang. Pak Bandi usul makan siang di RM. Padang. Menurutnya ada RM. Padang yang menu makanannya bervariasi, namanya Nikki. Bunda sih OK dengan RM. Padang apa saja, yang penting ada tempat sholat. Setengah jam berlalu, RM. Nikki belum tampak juga. Bunda nanya Pak Bandi, berapa lama lagi sampai Nikki, katanya sebentar lagi paling setengah jam lagi. Sampai jam 1, si Nikki belum kelihatan juga. Bunda sudah kasihan sama Dita yang sudah minta makan. Karena gak jelas, berapa lama sampai Nikki, Bunda putuskan berhenti makan di RM. Padang mana aja. Sekitar jam setengah 2, mampirlah kita di RM. Padang yang tidak begitu besar, tapi menyediakan tempat sholat yang lumayan bersih. Kalau gak salah namanya Minang Jaya atau apa gitu, lupa hehehe.

Setelah Bunda sholat dhuhur, kami makan siang. Memang menunya sangat terbatas. Tapi lumayan lah, yang penting perut sudah keisi, soalnya laper berat. Rasanya Bunda tenang aja kalau Dita sudah makan. Setelah dari sana langsung melanjutkan perjalanan. Masih menyusuri Pantura yang rasanya tak berujung hehe

Sekitar jam 3 sore, baru deh Bunda melihat plang RM. Padang Nikki. Ternyata si Nikki ini sudah masuk daerah Pamanukan. Pantes gak nyampe2 hehee. Untung Bunda gak keukeuh makan di RM. Padang Nikki ini.

Tak lama kemudian, kami memasuki tol Cikampek. Rasanya lega banget lihat gerbang tol Cikampek. Habis pemandangan sepanjang Pantura sangat membosankan hehe. Di tol, Pak Bandi membawa mobil dengan sangat gesit. Mobil kami kan kecil jadi enak dibuat salip sana, salip sini. Pokoknya pantang di belakang mobil yang lain hehehe. Terus terang bikin mulessss.  Tapi yaaa nikmatin saja hehe. Sekitar jam 5 sore sudah keluar tol Bekasi Barat.

Sebelum masuk Harapan Indah, mampir ke Sumber Alam di dekat Naga Pondok Ungu, untuk beli tiket bus yang akan membawa Pak Bandi pulang ke Jogja malam itu juga. Alhamdulillah, sampai di rumah dengan selamat sekitar jam setengah 6. Gak disambut AyDit, karena Ayahnya Dita belum pulang kerja. Pak Bandi langsung minta ijin mandi dan setelah menerima uang jasa nyetir dari Bunda, Pak Bandi langsung cabut ke pool bus Sumber Alam naik ojek.

Yang fantastik, perjalanan pulang ini memakan waktu, total jendral 26 jam, sama persis dengan waktu berangkatnya. Mantab ya? 🙂

Kacu diuntel-untel. Cunthel. TAMAT

Sampai jumpa di cerita mudik tahun 2013 nanti, Insya Allah 🙂

6 Responses to “Mudik Jogja 2012 #10 : Pulang ARiTa – Bekasi (TAMAT)”

  1. Lidya said

    kalau sudah sampai pamanukan sih sudah deket ya bun ke bekasi hehehe oops deket apanya ya. biasanya sih kalau aku dari cikampek ke pamanukan hari biasa tidak sampai 2 jam sampai ya bun

  2. tamat juga akhirnya……belom baca lengkap..ntr ya…cuma mampir screening aza 😀

    hehehe ok mam, take ur time 🙂

  3. pulang mudik itu emang yg paling ditunggu adalah pintu tol cikampek 😀

    Kalau lewat pantura emang iya mam hehe

  4. Orin said

    ckckckck…bisa sama gitu ya Bun lama perjalanannya *takjub*

    Waktu mau nulis cerita ini saya juga baru nyadar lho hehehe 😀

  5. Wah membacanya kok saya juga ikutan ngerasain lamanya yah bun..walah..betapa capeknya perjalanan 26 jam..walaupun ada istirahat istirahatnya…tapi kalo sama aydit pasti lain cerita yah bun…hehehe soalnya ini baleknya yang nyetir bukan aydit sih…:)
    alhamdulilah..dah sampai dengan selamat dirumah..:) ditunggu cerita mudik 2013 nya yah bun..insyallah ke PDS yah bun..*amien…
    kiss buat kak dita..:)

    Iya…kalau yang nyetir aydit ya emang lebih enjoy sih mam 🙂

  6. […] Mudik Jogja 2012 #10 : Pulang ARiTa – Bekasi (TAMAT) […]

Leave a comment