Lumongga Anandita

Diary digital bundaku mengenai aku….

Umroh 2015 #0(1) – Niat Umroh-Persiapan Dana & Administrasi

Posted by BunDit on March 4, 2015

Ya Ampyuuun, rasanya sudah bertahun-tahun blog tak disentuh. Terakhir posting Nov 2014, tuuuh sudah ganti tahun belum ada tulisan. Alasannya? Seperti biasa lah, alasan klasik hehehe. Bahan tulisan banyak….bukan banyak lagi… buanyak bangetssss… tapi atas nama kesibukan kemalasan, jadi ceritanya hanya mengendap di kepala, tak tertuang dalam tulisan :-(. Hmmm… untuk membangkitkan semangat ngeblog lagi, Bunda mau cerita tentang awal tahun 2015 yang Bunda buka dengan ibadah umroh bersama ibu tercinta.

Yap, ceritanya, awal tahun 2014, ibu ditawarin paket umroh oleh temannya. Karena memang sudah niat, jadi ibu setuju. Tapi karena ibu sudah sepuh (tahun ini 67 tahun), jadi ibu pengin ditemani salah satu anaknya. Awalnya mas Agus mau menemani tapi kalau cowok yang nemani, pasti tidak bisa sekamar, tidak bisa sholat di masjid deketan dll, yang intinya tidak bisa diajak runtang runtung sama ibu. Kalau dik Tantri, karena sudah punya 2 anak yang masih kecil dan dia tinggal di Bandung, sedangkan suaminya tugasnya ke Jakarta, jadi pasti gak mungkin bisa meninggalkan anak-anak. Nah, yang paling bisa ya Bunda. Walau Bunda kerja, Bunda tinggal minta cuti, untungnya akhir 2014 Bunda barusan dapat cuti besar 22 hari, jadi cuti masih banyak lah. Trus ada Ayahnya Dita dan mbak Atik yang bisa jagain Dita selama Bunda umroh nanti. Jadi Bunda semangat dan seneeeeng banget diajak umroh sama ibu 🙂

Ibu kasih info dapat paket umroh yang murah….sangat murah malah, yaitu cuma 15 juta. Bunda awalnya ragu kok bisa murah, karena kalau baca-baca, biaya umroh yang standard berkisar 20 jutaan. Tapi ibu meyakinkan bahwa biaya murah karena promo dan itu pun hanya untuk 30 orang saja. Kalau sudah terkumpul 30 orang ya yang selanjutkan kena biaya 20 juta. Lagian kata ibu yang ngajak ini teman ibu yang sudah sering umroh sekaligus tahu travelnya tidak akan menipu. Yang sudah, bismillah, Bunda OK.

Bunda ingin menulis cerita umroh ini secara detil, berangkat dari kebingungan Bunda saat mau umroh kemarin. Banyak pertanyaan yang menyesaki kepala. Dokumen apa saja yang perlu disiapin? Dimana ngurusnya? Nanti bawa barang apa saja? Perlu bawa uang berapa? dll. Waktu itu bunda ya googling dan tanya2 temen untuk mendapat jawabannya. Makanya Bunda ingin mendokumentasikan pengalaman Bunda ini. Insya Allah berguna bagi yang memiliki rencana menjalankan ibadah umroh dan yang pasti berguna bagi Bunda sendiri, apalagi kalau bukan untuk menjadi sebuah dokumentasi yang sangat berharga 🙂

OK, mulai dari persiapan sebelum berangkat umroh ya. Namun sebelum masuk kesana tahapan paling penting adalah NIAT UMROH. Dengan memiliki niat Lilahita’ala yang kuat, Insya Allah semua hal yang kita persiapkan dan jalani selama beribadah umroh ini akan dimudahkan dan dilancarkan oleh Allah SWT.

Ada 4 persiapan untuk berangkat umroh ini :

  1. Pemilihan Travel/Agen
  2. Persiapan Dana
  3. Persiapan Administrasi
  4. Persiapan Barang Yang Dibawa
  5. Persiapan Mental

Bunda bahas dari urutan atas :

PEMILIHAN TRAVEL/AGEN

Terus terang Bunda tidak bisa menjelaskan secara rinci soal pemilihan travel umroh ini, karena yang menentukan ibu dan itupun atas ajakan temannya ibu, yang tentunya bisa dipercaya. Jadi Bunda pasrah saja hehe. Namun memang sebaiknya harus hati-hati dalam menentukan travel. Apalagi jika menawarkan biaya yang super murah.Karena dengan tingginya animo masyarakat, banyak travel/agen umroh yang nakal. Banyak jama’ah yang tidak jadi berangkat karena dananya dibawa kabur oleh travel/agen.

  • Sebagai verifikasi pertama, cek nama travel/agen di http://haji.kemenag.go.id/v2/basisdata/daftar-ppiu. Jika nama travel/agen terdaftar disana berarti mempunyai ijin resmi dalam menyelenggaraan umroh. Kemudian penting juga memastikan penerbangan dan jadwal keberangkatan, memastikan program layanan, memastikan hotel, dan terakhir, memastikan visa. Jika semua itu sudah dicek, Insya Allah kita tidak terlantar di sana.
  • Jika memungkinkan pastikan travel menyediakan pembimbing umroh yang baik. Biasanya hal ini diketahui atas rekomendasi kerabat/teman. Lagi-lagi untuk hal ini Bunda tidak bisa make sure.  :D.
  • Penting juga mengetahui apakah penerbangan yang ditawarkan direct (Jakarta-Jedah) atau pakai transit di Dubai (Jakarta-Dubai-Jedah). Ada plus minusnya sih. Kalau dapat penerbangan direct,  kita bisa menghemat energi sehingga tidak capek. Namun kalau harus transit, ya lumayan lah bisa menginjakkan kaki di Dubai, apalagi yang belum pernah 😀
  • Pastikan juga hotel yang ditawarkan. Semakin dekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, semakin enak. Kita tidak jauh jalan kakinya. Namun jika agak jauh pun gak masalah, kan semakin banyak langkah kita ke masjid, semakin banyak pahalanya 🙂
  • Mengenai waktu umroh, umroh bisa dilakukan kapan saja selain musim haji (bulan Dzulhijah). Travel/agen biasanya sudah menentukan waktu-waktu pelaksanaan umroh. Kalau Bunda baca, waktu umroh yang terbaik adalah saat bulan Ramadhan karena mempunyai kelebihan dibanding bulan-bulan lain, seperti dikatakan hadits berikut :

“Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan sama dengan haji atau haji bersamaku.” (HR Al-Bukhari)

  • Kalau bulan Ramadhan jatuh Juni-September, siap-siap menghadapi cuaca ekstrim yang cukup puanas, katanya bisa mencapai suhu 48 derajat C. Oktober-Januari cuaca dingin. Sedangkan bulan yang paling enak adalah Februari-Mei. Bunda kemarin berangkat 19 Januari, jadi cuaca di Mekah sudah mulai enak, tidak dingin banget, namun hawa sangat kering. Sedangkan di Madinah masih lumayan dingin.

Yang jelas, travel manapun yang dipilih, ono rego, ono rupo atau ada harga, ada rupa. Semakin ok fasilitas yang ditawarkan, ya semakin mahal harganya. Tinggal pilih 🙂

PERSIAPAN DANA

Dana yang perlu disiapkan untuk umroh ini :

1. Dana umroh

Dana ini wajib, kalau gak ada ya gak bisa berangkat umroh dong hehe. Walaupun ibu ngajaknya setahun sebelum keberangkatan, Bunda bilang mendadak karena bukan plan Bunda untuk th 2015. Namun Alhamdulillah, ada dana untuk ibadah umroh ini. 5 juta dibayarkan Januari 2014, yang 10 juta dibayarkan sekitar bulan Oktober 2014 (sekitar 3 bulan sebelum hari H).

2. Uang saku

Sebenarnya dengan sudah membayar biaya umroh ke travel, semua keperluan kita tiket pesawat, hotel, makan dll sudah terima beres. Namun namanya juga bepergian, teteplah perlu bawa uang saku. Apalagi kalau bukan untuk beli oleh-oleh 😀

Bunda sempat tanya-tanya mengenai besaran uang saku yang harus di bawa. Kata teman Bunda yang pernah umroh dan hasil googling, ya besarnya relatif, tergantung nanti di sana mau beli apa. Bunda sendiri tidak kepikiran mau belanja ini itu, rasanya pengin sampai disana aja terus ibadah. Tapi uang saku ini tetap harus dipikirkan.

Uang saku yang dibawa, bisa dalam bentuk riyal atau rupiah, karena di sana banyak toko yang menerima uang rupiah. Cuma kalau bawa rupiah semua, bisa lebih tebal dibanding bawa riyal.

Untuk uang riyal, teman Bunda bilang, mending nuker riyal di Indonesia daripada di Mekah/Madinah susah cari Money Changer. Dan perbanyak bawa uang riyal pecahan 1 riyal atau 2 riyal untuk sedekah buat pengemis di sana. Akhirnya 1 minggu sebelum berangkat Bunda berburu pecahan riyal.

Bunda googling Money Changer di seputaran Kelapa Gading. Bunda pikir, gampang lah cari pecahan riyal kecil makanya nukernya agak ngedadak. Ternyata dari hampir 10 money changer yang Bunda hubungi, stock pecahan 1 riyal, 2 riyal, 5 riyal, bahkan 10 riyal sangat minim. Bunda googling lagi, nemulah money changer https://citranusamoneychanger.wordpress.com/ yang beralamatkan di gedung Orion, Rawamangun. Saat Bunda telpon, mereka punya stock pecahan 1 riyal, 5 riyal dan 10 riyal meski tidak sebanyak yang Bunda butuhkan. Lagian mereka bisa memakai sistem delivery, jadi Bunda tak perlu ambil sendiri. Dan ternyata CS money changer ini kenal dengan kepala kasir tempat Bunda bekerja, karena pernah ada transaksi dengan perusahaan kami. Makanya Bunda merasa tenang lah, setelah transfer sejumlah uang, sorenya langsung diantar. Untuk rate nya sendiri, karena pecahan kecil riyal saat itu langka, Bunda dapat rate 1 riyal=Rp. 3.600-3.800. Untuk pecahan makin tinggi, rate nya makin murah. Untuk yang tidak mau repot harus datang untuk menukar uang, money changer ini recommended.

Karena masih kurang, Bunda hubungi Money Changer di Harapan Indah http://panpages.co.id/listings/id387496-rasgy-miola-vallasindo-pt. Ada sedikit pecahan kecil, sekalian beli beberapa lembar pecahan yang besar. Di money changer ini, Bunda nelpon untuk booking, sepulang kantor mampir untuk bayar dan ambil. Bunda dapat rate lebih rendah dari money changer sebelumnya, semua pecahan dihargai Rp. 3.640.

Karena menurut Bunda saat itu pecahan kecil masih kurang, mas Agus yang jemput ibu ke Jogja buat ke Jakarta, sempat berhasil mendapat pecahan 1 riyal dan 5 riyal di Jogja. Hehehe heboh bener ya acara nukerin riyal 😀

Setelah mengalami sendiri saat umroh, Bunda merasa terlalu kebanyakan bawa pecahan 1 riyal dan 5 riyal hehe.

Jadi berdasar pengalaman, untuk uang saku :

  • Bawa pecahan 5 riyal dan 10 riyal sekitar 20-30 lembar untuk sedekah ke cleaning service di Masjudil Haram/Masjid Nabawi. Banyak orang Indonesia yang menjadi CS di sana. Di sana Bunda malah jarang ketemu pengemis.
  • Siapkan juga uang bagi yang berniat wakaf Al-Qur’an di sana. Harga al-Qur’an yang biasa diwakafkan di Masjidil Haram harganya 50 riyal/buah. Jadi tinggal kalikan dengan jumlah orang dari keluarga kita yang mau wakaf.
  • Untuk membeli oleh-oleh, siapkan pecahan 50, 100 atau bahkan 500 riyal, besarnya sesuai dengan rencana oleh-oleh yang mau dibeli. Menurut pengalaman, lebih baik membeli oleh-oleh di Madinah, karena harganya rata-rata lebih murah dibanding di Mekah. Berikut gambaran harga :
    • Kurma Ajwa (kurma yang biasa dimakan Rosulullah), harganya berkisar 70-90 riyal/kilo. Kurma jenis lain ada yang seharga 25 riyal/kilo.
    • Kacang-kacangan (kacang arab dll), coklat, berkisar 20-30 riyal/kilo.
    • Gamis dewasa yang bagus sekitar 80-120 riyal/potong. Gamis biasa 60-80 riyal/potong. Kalau gamis anak-anak sekitar 25 riyal/potong.
    • Emas di Mekah harganya 170 riyal/gram. Kalau di Madinah tidak sempat nanya. Cuma kemarin lebih manteb belinya di Mekah :D.
    • Ada jenis oleh-oleh yang murah meriah seperti tasbih, gantungan kunci, minyak wangi dll, seharga 3 riyal/pcs. Banyak toko “Everything 3 SR” di Mekah yang menjual oleh-oleh ini. Waktu di Madinah tidak nemu toko seperti ini, mungkin ada juga.
  • Terakhir siapkan juga dana cadangan, 100 riyal-200 riyal. Siapa tahu harus membayar dam di sana. Soalnya Bunda sempat harus membayar dam 60 riyal, karena sesuatu hal, nanti ceritanya ya.

Selain riyal, bawa sedikit uang rupiah. Karena ternyata eh ternyata, di Mekah dan Madinah gak susah kok cari money Changer. Daaan di sana rate nya bagus, sempat nukerin Rp di Mekah dapat rate 3.350. Lumayan kan selisihnya 😀

Lagian di beberapa toko menerima uang rupiah dengan hitungan rate yang lumayan. Jadi diMekkah dan Madinah, rupiah itu laku banget. Orang Indonesia kan demen belanja soalnya 😀

PERSIAPAN ADMINISTRASI

Karena travelnya di Jogja, sedangkan Bunda tnggal di Bekasi, maka semua berkas Bunda urus di Jakarta dan dikirim by pos.

Berkas yang perlu disiapkan :

1. Paspor.

Pas Bunda cek paspor bunda, ternyata expired date nya Februari 2015. Jadinya Bunda harus perpanjang deh. Dulu pas bikin paspor baru, diurusin dan dibayarin kantor karena waktu itu mau dines ke luar negeri. Nah, sekarang mau perpanjang untuk keperluan umroh jadi mau perpanjang sendiri karena kan untuk urusan pribadi. Tapi Manager HRD bilang, gak papa di urusin Pak Gim aja (Pak Gim ini yang suka ngurusin paspor untuk keperluan dinas kantor). Alhamdulillah hehehe. Jadi Bunda tinggal kasih Paspor yang mau diperpanjang, KTP asli, Akte Kelahiran asli dan Ijazah asli ke Pak Gim. Jadi Pak Gim lah yang ngurus proses administrasinya. Untungnya nama Bunda di paspor sudah 3 kata, jadi tidak pake ribet. Trus Pak Gim set waktu untuk ketemuan sama Bunda di kantor imigrasi Jakarta Timur. Di sana Bunda tinggal wawancara dan foto doang. Beres :).

2. Kartu Kuning Vaksinasi Miningitis

Awalnya Bunda tanya tetangga yang barusan pulang umroh akhir 2013 mengenai tempat untuk vaksin meningitis. Katanya dia dulu vaksin di RS Haji Pondok Gede. Bunda tekpon ke sana, ternyata, mulai 2014, vaksinasi Meningitis untuk calon jamaah Haji dan Umroh hanya bisa di Balai Kesehatan Pemerintah yang terletak di sekitar Bandara atau Pelabuhan saja. Untuk di Jakarta, kita bisa pilih ke Cengkareng (kawasan Bandara Soekarno Hatta), Halim(kawasan Bandara Halim), RS Fatmawati, Kemayoran (kantor pusat Garuda Indonesia) dan Tanjung Priok (kawasan pelabuhan).

Pas Bunda googling, eh nyngkut di blognya Mbak De, http://www.masrafa.com/vaksin-meningitis/. Setelah baca tulisan mbak De, untuk menghindari antri yang terlalu panjang, akhirnya Bunda mutusin untuk vaksin ke KKP Tanjung Priok.

Datanya :

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

Kalau soal ancer2 nya, silakan nelpon saja hehe, karena Bunda sempat beberapa kali nanya orang.

Nah, sebelum ke sana beberapa yang perlu disiapkan :

  • Uang cash, karena di sana tidak bisa membayar pakai card dan juga tidak ada ATM.
  • Foto copy halaman depan paspor.

Dengan diantar Ayah, sampai sana jam 9 pagi. Dan beneran, di sana antriannya wajar, tidak sampai membludak. Bunda dapat antrian 6. Bagi perempuan yang sudah menikah, sebelum vaksin harus ke lab dulu untuk test urine, meyakinkan tidak dalam keadaan hamil. Tak lama menunggu giliran, Bunda divaksin Meningitis, dan sekalian Bunda minta divaksin Influenza (optional). Sisa jatah obat Bunda dari kantor tahun 2014 masih banyak, jadi nyantai heheheh. Harga Vaksin Meningitis Rp. 110.000, vaksin influenza sekitar 200rb-an, seinget Bunda total Bunda bayar 300rb something. Sampai kantor langsung claim :D. Alhamdulillah.

Setelah paspor dan kartu kuning vaksin Meningitis siap, bunda kirim berkas lengkap ke Jogja untuk mengurus Visa, yaitu :

  • – Paspor asli + fotocopy cover depan
  • – Kartu kuning vaksin meningitis + fotocopy
  • – KTP asli + fotocopy
  • – Akta kelahiran asli + fotocopy
  • – Buku nikah Bunda Ayah asli + fotocopy
  • – Ijazah asli + fotocopy

Bunda sempat protes juga, pake disuruh kirim ijazah segala, tapi biar gak bolak-balik akhirnya sesuai permintaan ibu Bunda kirim semua deh. Ternyata ya tidak dipakai juga 😀

Next : Persiapan Barang Yang Dibawa

10 Responses to “Umroh 2015 #0(1) – Niat Umroh-Persiapan Dana & Administrasi”

  1. catettttt

    emas mekah….tetep investasi 🙂

    Hehehe katanya sih emas dari Mekkah gak laku dijual di sini ma. Itu tidak untukinvest sih, untuk kenang2 an saja kata ibu saya 🙂

  2. Vera said

    Alhamdulillah semuanya dilancarkan ya bun

    Amiiin. Btw, ini baru cerita pembukaan. Cerita selanjutnya lebih seru hehehe *sok bikin penasaran

  3. senangnya Umroh bersama Ibunda ya Bun..lengkap banget nih postingannya

    Untuk catatan pribadi juga bu 🙂

  4. Wahh..yang habis umroh, selamat ya Bundit 🙂

    Informasi dari Bundit ini pasti berguna sekali buat yang pengen umroh juga 🙂

    Amiin.. makasih mama 2R 🙂

  5. elsayellowlife said

    di setiap sudut memang banyak money changer

    bahkan kadang kita bisa belanja pakai rupiah juga kok,
    beberapa kali aku gitu, waktu kehabisan dolar dan riyal, aku bayar pake rupiah, penjualnya mau kok

    Yupss bener mbak Elsa…saya kelupaan nulis kalau toko di sana juga menerima rupiah juga. Nanti saya lengkapi. Thanks mbak 🙂

  6. senengnya bisa umroh bareng ibu…
    infonya sip BunDit

    Thanks jeng 🙂

  7. De said

    Alhamdulillah

    semoga diberikan kemudahan dan kelancaran selama proses ibadah nanti ya

    Sudah pulang umroh kok mbak De… nulis laporannya gak sempet2…baru part 1 nih.. masih banyak yang mau ditulis 🙂

  8. lama tak mampir di mari ternyata ada info yg menarik, nanti tak lanjut baca lg ah smpi postingan yg tbaru.
    btw, murah bgt ya bun 15jt, tp nunggunya hmpr 1thn ya?

    Iya bun, nunggu 1 th. Stay tune ya… lagi nyicil2 nyelesaiin tulisan ttg umroh nih…:-)

  9. Infonya sangat bermanfaat. Terima kasih.

    Salam
    http://www.paketumrohdena.com

  10. Nur Hasanah said

    Mau dunk ditolongin sama pak Gim ngurusin passport…

Leave a comment