Mudik Jogja 2010 #5 : Taman Pintar & Angkringan (lagi)

Jalan-jalan lagiiiii….

14 September 2010

Pagi-pagi main ke pantai lagi. Karena semalem mampir beli mainan buat ke pantai, jadinya Dita pengin main pasir basah dengan mainan itu. Dita menikmati banget kalau main pasir 🙂

Hari ini Ayahnya Dita sudah harus balik ke Bekasi, huhuhu cepet amat sih 😦 . Berangkatnya malam sih naik KA Argo Dwipangga. Maka hari itu kami sengaja menjadwalkan mau jalan-jalan ke Jogja, sekalian mengantar Ayah ke Stasiun. Tujuan pertama ke Taman Pintar. Bunda penasaran aja soalnya belum pernah. Sampai di sana, wuiih padet banget. Harga tiket terusan untuk dewasa 12 ribu/orang, untuk anak-anak 6ribu/orang.

Isi di dalamnya? Berbagai aplikasi iptek yang tentu saja bikin pinter. Bunda sih gak konsens di setiap booth, apalagi sampai baca-baca detil. Lebih konsens ngejagain Dita yang lari ke sono ke mari. Takut nyelip di kerumunan aja 😀 . Anak seusia Dita belum bisa 100% menikmati di sini. Dita lihat pipa bicara, malah dinaikin, dikiranya kuda-kuda-an kalee hahaha. Kalau seusia Tita (4,5 th), wuah antusias sekali mencoba segala hal di sana. Lumayan capek deh di sana. Tapi puass, rasa penasaran Bunda terobati.

Pengalaman paling seru di Taman Pintar yaitu saat Dita mau masuk ke Zona TV.  Jadi disana ada satu ruangan khusus layaknya sebuah studio tv lengkap dengan panggung, camera-man, pengarah gaya dan juga ruangan editing. Jadi anak-anak diminta tampil di panggung, di shoot dan akan tampil live di tv yang terpasang di luar ruangan. Saat Bunda mengajak Dita untuk nyanyi di panggung, Dita mau. Walau maunya nyanyi tanpa mike dan mengomentari dirinya serta Bunda yang kelihatan masuk tv, Dita berhasil membawakan 3 buah lagu : Tik tik bunyi hujan, dondong opo salak dan gundul-gundul pacul. Bunda gak nyangka Dita cukup berani tampil dan Ayah berhasil mengambil gambar di tv. Sayang Bunda gak bawa USB Flash jadinya gak bisa ngopi rekaman nya. Akan lebih bagus, Taman Pintar menyediakan rekaman nya dalam bentuk CD, jadi yang mau bisa mengganti seharga CD ya 🙂

Maksud hati dari sana ke Shopping dan Malioboro, tapi badan sudah capek banget. Apalagi anak-anak, sudah mulai rewel. Akhirnya mau cari makan saja. Diputuskan langsung menuju ke Stasiun KA, parkir mobil di sana dan jalan menuju Angkringan Lek Man yang letaknya disamping kanan jalan masuk Stasiun.

Ceritanya masih penasaran dengan Angkringan yang konon ngetop di buku-buku kuliner itu. Ternyata di sana, berjejer kurang lebih 4 angkringan, ada Lek No, Lek Man dll. Tapi kata om Tito yang terkenal ya Lek Man itu. Menunya sangat lengkap dan menggiurkan. Minuman favorit di sana, Kopi Joss yaitu kopi tubruk panas yang dimasukin arang membara. Om Tito yang pesen minuman ini, katanya sih rasanya memang Jossss 😀

Kalau Bunda pesennya normal-normal saja, sate telur puyuh dan gorengan plus wedang jahe. Penginnya makan kepala ayam goreng, tapi ribet makannya karena sambil nyuapin Dita hehehe. Sedang Ayahnya Dita suka dengan sate kerangnya. Sayang Bunda melewatkan mencicipi jadah yang kelihatan lezat. Total jendral, kenikmatan makanan dan suasana angkringan itu “hanya’ kami bayar dengan 70rb. Bagi yang pengin makan murah meriah nikmat, Angkringan Lek Man recomended deh.

Dari sana say good bye dengan Ayah. KA Ayah berangkat jam 9 malam…

to be continued…